Posted by “bersama membentengi akidah ummat”
KHUTBAH JUMAT
MATERI
KIAT KHUSU` DALAM SHOLAT
SUMBER :
Dikutip dari buku “Kaifa Naksa`u Ash Shalah” oleh Fauzan az Zumari cetakan Darul Basyar al-Islamiyah – Beirut – Libanon
Edited oleh :
H.A. ROZAK ABUHASAN, MBA
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا. مَنْ يَّهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُّضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَّإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِ يْكَ لَهُ وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْ لُهُ يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا. أَمَّا بَعْدُ
Kaum muslimin rahimakumullah
Puji syukur hanya bagi Allah, Rabb semesta alam. syukur atas limpahan kenikmatan yang tak pernah berhenti dikucurkan kepada kita. Dialah Allah Azza wa Jalla yang telah memberikan nikmat iman, nikmat pergantian siang dan malam dan kesehatan.
Dialah pula yang telah menyisipkan hidayah iman dalam hati kita, yang dengan hidayah tersebut, Dia telah menggerakkan kita untuk melangkahkan kaki menuju masjid ini; berkumpul bersama untuk menunaikan kewajiban sebagai seorang muslim, yaitu melaksanakan shalat Jum’at dan mendengarkan khutbah Jum’at.
Semoga Allah menerima amal ibadah kita sebagai ibadah.
Shalawat serta salam semoga Allah curahkan selalu kepada junjungan kita Rasulullah SAW, keluarganya, kepada para sahabat, pengikutnya yang tetap istiqomah hingga akhir zaman; amin ya Robbal alamin.
Ikhwatal Iman rahimakumullah… jama`ah shalat jum’at yang berbahagia.
Selanjutnya, izinkanlah khatib berwasiat kepada jamaah semua termasuk diri khotib sendiri untuk senantiasa meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Karena tidak ada bekal terbaik yang dapat menyelamatkan kita dalam kehidupan di dunia dan akhirat kelak kecuali taqwa.
Tidak ada pula derajat kemuliaan yang pantas disematkan kepada seseorang kecuali derajat ketaqwaan. Dengan taqwa kepada Allah inilah kita berupaya menjalani kehidupan sehari-hari kita.
Ikhwatal Iman rahimakumullah… jama`ah shalat jum’at yang berbahagia.
QS Al Mu`minun 23 : 1-2
قَدۡ أَفۡلَحَ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ ٱلَّذِينَ هُمۡ فِي صَلَاتِهِمۡ خَٰشِعُونَ
“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman; yaitu orang-orang yang khusu` dalam sholatnya”
Ada beberapa kiat khusyu` dalam sholat yang kerap kali disinggung oleh para ulama. Dikutip dari buku “Kaifa Naksa`u Ash Shalah” oleh Fauzan az Zumari cetakan Darul Basyar al-Islamiyah – Beirut – Libanon :
Definisi dan pengertian khusu` dapat dibagi :
1,1 Secara Bahasa :
- Tunduk, pasrah, merendah atau diam dalam arti gerak gerik hati.
- Bisa juga berarti rendah perlahan (suara)
QS At Thaha 20:108 يَوْمَئِذٍ يَتَّبِعُونَ الدَّاعِيَ لَا عِوَجَ لَهُ وَخَشَعَتِ الْأَصْوَاتُ لِلرَّحْمَنِ فَلَا تَسْمَعُ إِلَّا هَمْسًا
“….dan merendahlah semua suara kepada Tuhan yang Maha Pemurah”
3. Arti khusu` juga bisa diam, tak bergerak “….. Kamu lihat bumi itu diam tak bergerak …..”
(QS Al Fusilat 39)
1.2. Menurut Istilah.
Khusu` artinya kelembutan hati, ketenangan sanubari yang berfungsi menghindari keinginan keji yang berpangkal dari memperturutkan hawa nafsu hewani, serta kepasrahan dihadapan Ilahi yang dapat melenyapkan keangkuhan, kesombongan dan sikap tinggi hati.
Adapun pengertian khusu` di dalam sholat : Kondisi hati yang penuh dengan ketakutan, mawas diri dan tunduk pasrah dihadapan Keagungan Allah. Kemudian semua itu membekas dalam gerak gerik anggota badan yang penuh hikmat dan konsentrasi dalam sholat, bila perlu menangis dan memelas kepada Allah, sehingga tak memperdulikan hal lain.
قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ(1)الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ(2)
“yaitu orang-orang yang khusu` dalam shalatnya” QS Al Mukminun 1-2”
Pengertian khusu` Ibnu Abba`s menandaskan artinya “penuh takut dan khidmat”
Al-Mujahid menyatakan “Tenang dan Tunduk”
Ali bin Abi Thalib yang dimaksud kekhusu`an adalah kekhusu`an hati
Lain lagi dengan :
Hasan al-Bashri beliau berkata : “Kekushu`an mereka itu berawal dari dalam sanubari, lalu terkilas balik ke pandangan mata mereka sehingga mereka menundukkan pandangan mereka dalam shalat”
Imam Atha pernah berkata: Khusu` artinya tak sedikitpun kita mempermainkan salah satu anggota tubuh kita. Jadi artinya khusu` dalam shalat bukanlah sekedar kemampuan memaksimalkan konsentrasi sehingga fikiran hanya terfokus dalam shalat; namun lebih merupakan kondisi hati yang penuh rasa takut, pasrah, tunduk dan sejenisnya; yang membias dalam setiap gerakan shalat menjadi nampak anggun, khidmat dan tidak serampangan”
2. Kiat Khusu` Dalam Shalat
2,1 Mengenal Allah, Menghadirkan, Mengagungkan dan Takut Kepada-Nya.
2.2 Hendaknya orang yang sholat menyadari bahwa Sholat adalah Perjumpaan sekaligus Komunikasi
dirinya dengan Allah.
2.3 Ikhlas Dalam Melaksanakannya QS Al-Bayyinah 98:5
وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaan kepadanya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan sholat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus”
2.4 Mengkonsentrasikan diri hanya untuk Allah. Al-Imam Ibnu Katsir menyatakan: Sesungguhnya
kekhusu`an dalam shalat itu hanya dapat dicapai oleh orang yang mengkonsentrasikan hatinya
untuk sholat itu, disibukkan oleh shalat hingga tak mengurus yang lainnya sehingga ia lebih
mengutamakan shalat dari amalan yang lain.
2.5 Menghindari berpalingnya hati dan anggota tubuh dari Shalat. Aisyah r.a. pernah bertutur : “Aku
pernah bertanya kepada Rasulullah tentang berpalingnya wajah di kala sholat ke arah lain.
Beliau menjawab : “itu adalah hasil curian setan dari shalat seorang hamba”
Ath-Tayyibi menyatakan dinamakan dengan hasil Curian menunjukkan betapa buruknya perbuatan
itu, karena orang yang sholat itu tengah menghadap Allah, namun setan mengintai dan
mencuri kesempatan.
2.6 Merenungi setiap gerakan dan Dzikir-Dzikir dalam Shalat.
2.7 Memelihara Tuma`ninah (Ketenangan) dan Tidak terburu-buru dalam Shalat.
2.8 Semangat Dalam melakukannya. Rasulullah bersabda : “Apabila salah seorang diantara kamu
mengantuk, sedang ia tengah melakukan shalat, hendaknya ia tidur terlebih dahulu sehingga
hilang rasa mengantuknya ….dst”
Imam Nawawi menyatakan : “Hadits tersebut mengandung anjuran agar seorang hamba itu
shalat dengan konsentrasi penuh, khusu`, terfokus fikirannya kepada Allah dan dengan
semangat”.
2.9 Memilih tempat shalat yang sesuai.
2.10 Menghindari segala yang menyibukkan dan mengganggu shalat. Termasuk disini shalat dikala
makanan sudah dihidangkan, atau shalat dikala sedang menahan buang air kecil atau besar.
Lainnya lagi memandang (ketika sholat) sesuatu yang merusak konsentrasi.
Dari Anas diceritakan bahwa Aisyah memiliki kain gorden berhias yang menutupi sebagian
tembok rumahnya. Maka Rasulullah bersabda : “Singkirkan Gorden itu, sesungguhnya gambar-gambarnya itu terus terbayang dalam diriku di waktu sholat” Imam Ash-Shan`ani berkomentar: “Sesungguhnya hadith itu mengandung larangan terhadap segala hal yang dapat mengganggu shalat; baik itu ukiran-ukiran, hiasan-hiasan, dan lain-lain.
2.11 Memanjangkan bacaan. Seringkali membantu proses kekhusu`an terutama yang mengerti kandungan makna bacaan itu,atau bagi orang yang dianugerahi Allah kelembutan jiwa.
2.12 Sholat seperti shalatnya orang yang akan bepergian jauh (wafat). Rasulullah menyatakan:
“Apabila engkau melakukan sholat, maka sholatlah kamu dengan sholatnya orang yang
akan meninggalkan alam fana ini (wafat).
أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا أَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْم
KHUTBAH KEDUA
اَلْحَمْدُ لله رَبّ الْعَالَمِيْنَ، وَأَشْهًدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَلِيِّ الصَّالِحِيْنَ، وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا خَاتَمُ الأَنْبِيًاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، اَلّلهُمّ صَلِّي عَلَى مُحَمّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمّد كَمَا صَلَيْتَ عَلَى آلِ ِإْبرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمّدِ وَعَلَى آلِ مُحَمّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلى آلِ إِبْرَاهِيْمَ فَِي الْعَالَمِيْنَ إِنّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ، أَمّا بَعْدُ:
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,
Marilah kita berdoa, memohon kepada Allah Swt.
اَللَّهُمَّ إِنـِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لاَ يَنْفَعُ ، وَمِنْ قَلْبٍ لاَ يَخْشَعُ ، وَمِنْ نـَفْسٍ لاَ تَشْبَعُ ، وَمِنْ دُعَاءٍ لاَ يَسْمَعُ
• “Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dan hati yang tidak khusu’, dan jiwa yang tidak pernah kenyang, dan do’a yang tidak didengar ”
• اَللَّهُمَّ انْصُرْنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ النَّاصِرِيْنَ وَافْتَحْ لَنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الْفَاتِحِيْنَ وَاغْفِرْ لَنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الْغَافِرِيْنَ وَارْحَمْنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ وَارْزُقْنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الرَّازِقِيْنَ وَاهْدِنَا وَنَجِّنَا مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِيْنَ وَالْكَافِرِيْنَ
Ya Allah, tolonglah kami, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi pertolongan; Menangkanlah kami, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi kemenangan; Ampunilah kami, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi ampunan; Rahmatilah kami, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi rahmat; Berilah kami rizki sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi rizki; Tunjukilah kami dan lindungilah kami dari kaum yang dzalim dan kafir;
• اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ
Ya Allah, ampunilah dosa kaum muslimin dan muslimat, mu’minin dan mu’minat, baik yang hidup maupun yang telah meninggal dunia. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar, Dekat dan Mengabulkan do’a.
• رَبَّنَا اَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Ya Allah, anugerahkanlah kepada kami kehidupan yang baik di dunia, kehidupan yang baik di akhirat dan hindarkanlah kami dari azab neraka.
بارك الله لي ولكم في القرآن العظيم ونفعني وإياكم بما فيه من
الآيات و الذكر الحكيم أقول قولي هذا وأستغفر الله لي ولكم
Assalamu`alaikum Wr. Wb
SUMBER:
http://www.vbaitullah.or.id
KIAT KHUSU` DALAM SHALAT
Di edit untuk Khutbah Jumat / Tausiyah
Oleh :
H.A. ROZAK ABUHASAN, MBA
https://arozakabuhasan.wordpress.com/
20230721 KIAT KHUSU` DALAM SHOLAT
Rate this:
2 Votes