APABILA KEMUNGKARAN DIBIARKAN

Posted in Tak Berkategori | Leave a comment

KIAT KHUSU` DALAM SHOLAT

Posted by “bersama membentengi akidah ummat”

KHUTBAH JUMAT

MATERI

KIAT KHUSU` DALAM SHOLAT

SUMBER :

http://www.vbaitullah.or.id

Fauzan Ahmad az-Zumari

Dikutip dari buku “Kaifa Naksa`u Ash Shalah” oleh Fauzan az Zumari cetakan Darul Basyar al-Islamiyah – Beirut – Libanon

Edited oleh :

H.A. ROZAK ABUHASAN, MBA

 KHUTBAH PERTAMA


إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا. مَنْ يَّهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُّضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَّإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِ يْكَ لَهُ وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْ لُهُ يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا.      أَمَّا بَعْدُ

Kaum muslimin rahimakumullah
Puji syukur hanya bagi Allah, Rabb semesta alam. syukur atas limpahan kenikmatan yang tak pernah berhenti dikucurkan kepada kita. Dialah Allah Azza wa Jalla yang telah memberikan nikmat iman, nikmat pergantian siang dan malam dan kesehatan.

Dialah pula yang telah menyisipkan hidayah iman dalam hati kita, yang dengan hidayah tersebut, Dia telah menggerakkan kita untuk melangkahkan kaki menuju masjid ini; berkumpul bersama untuk menunaikan kewajiban sebagai seorang muslim, yaitu melaksanakan shalat Jum’at dan mendengarkan khutbah Jum’at.

Semoga Allah menerima amal ibadah kita sebagai ibadah.
Shalawat serta salam semoga Allah curahkan selalu kepada junjungan kita Rasulullah SAW, keluarganya, kepada para sahabat, pengikutnya yang tetap istiqomah hingga akhir zaman; amin ya Robbal alamin.

Ikhwatal Iman rahimakumullah… jama`ah shalat jum’at yang berbahagia.
Selanjutnya, izinkanlah khatib berwasiat kepada jamaah semua termasuk diri khotib sendiri untuk senantiasa meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Karena tidak ada bekal terbaik yang dapat menyelamatkan kita dalam kehidupan di dunia dan akhirat kelak kecuali taqwa.


Tidak ada pula derajat kemuliaan yang pantas disematkan kepada seseorang kecuali derajat ketaqwaan. Dengan taqwa kepada Allah inilah kita berupaya menjalani kehidupan sehari-hari kita.

Ikhwatal Iman rahimakumullah… jama`ah shalat jum’at yang berbahagia.

QS Al Mu`minun 23 : 1-2

قَدۡ أَفۡلَحَ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ ٱلَّذِينَ هُمۡ فِي صَلَاتِهِمۡ خَٰشِعُونَ

“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman; yaitu orang-orang yang khusu` dalam sholatnya”

Ada beberapa kiat khusyu` dalam sholat yang kerap kali disinggung oleh para ulama. Dikutip dari buku “Kaifa Naksa`u Ash Shalah” oleh Fauzan az Zumari cetakan Darul Basyar al-Islamiyah – Beirut – Libanon :

Definisi dan pengertian khusu` dapat dibagi :

1,1 Secara Bahasa :

  1. Tunduk, pasrah, merendah atau diam dalam arti gerak gerik hati.
  2. Bisa juga berarti rendah perlahan (suara)

QS At Thaha 20:108   يَوْمَئِذٍ يَتَّبِعُونَ الدَّاعِيَ لَا عِوَجَ لَهُ وَخَشَعَتِ الْأَصْوَاتُ لِلرَّحْمَنِ فَلَا تَسْمَعُ إِلَّا هَمْسًا

“….dan merendahlah semua suara kepada Tuhan yang Maha Pemurah”

3. Arti khusu` juga bisa diam, tak bergerak “….. Kamu lihat bumi itu diam tak bergerak …..”

(QS Al Fusilat 39)

1.2. Menurut Istilah. 

       Khusu` artinya kelembutan hati, ketenangan sanubari yang berfungsi menghindari keinginan keji yang berpangkal dari memperturutkan hawa nafsu hewani, serta kepasrahan dihadapan Ilahi yang dapat melenyapkan keangkuhan, kesombongan dan sikap tinggi hati.

Adapun pengertian khusu` di dalam sholat :         Kondisi hati yang penuh dengan ketakutan, mawas diri dan tunduk pasrah dihadapan Keagungan Allah. Kemudian semua itu membekas dalam gerak gerik anggota badan yang penuh hikmat dan konsentrasi dalam sholat, bila perlu menangis dan memelas kepada Allah, sehingga tak memperdulikan hal lain.

قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ(1)الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ(2)

 “yaitu orang-orang yang khusu` dalam shalatnya” QS Al Mukminun 1-2”

Pengertian khusu` Ibnu Abba`s menandaskan artinya “penuh takut dan khidmat”

Al-Mujahid menyatakan “Tenang dan Tunduk”

Ali bin Abi Thalib yang dimaksud kekhusu`an adalah kekhusu`an hati

Lain lagi dengan :

Hasan al-Bashri beliau berkata : “Kekushu`an mereka itu berawal dari dalam sanubari, lalu terkilas balik ke pandangan mata mereka sehingga mereka menundukkan pandangan mereka dalam shalat”

Imam Atha pernah berkata: Khusu` artinya  tak sedikitpun kita mempermainkan salah satu anggota tubuh kita. Jadi artinya khusu` dalam shalat bukanlah sekedar kemampuan memaksimalkan konsentrasi sehingga fikiran hanya terfokus dalam shalat; namun lebih merupakan kondisi hati yang penuh rasa takut, pasrah, tunduk dan sejenisnya; yang membias dalam setiap gerakan shalat menjadi nampak anggun, khidmat dan tidak serampangan”

2. Kiat Khusu` Dalam Shalat                            

2,1 Mengenal Allah, Menghadirkan, Mengagungkan dan Takut Kepada-Nya.

2.2 Hendaknya orang yang sholat menyadari bahwa Sholat adalah  Perjumpaan sekaligus Komunikasi

      dirinya dengan Allah.

2.3 Ikhlas Dalam Melaksanakannya QS Al-Bayyinah 98:5

وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ

“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaan kepadanya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan sholat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus”

2.4 Mengkonsentrasikan diri hanya untuk Allah. Al-Imam Ibnu Katsir menyatakan: Sesungguhnya

      kekhusu`an dalam shalat itu hanya dapat dicapai oleh orang yang mengkonsentrasikan hatinya

      untuk sholat itu, disibukkan oleh shalat hingga tak mengurus yang lainnya sehingga ia lebih

      mengutamakan shalat dari amalan yang lain.

2.5 Menghindari berpalingnya hati dan anggota tubuh dari Shalat. Aisyah r.a. pernah bertutur : “Aku

      pernah bertanya kepada Rasulullah tentang berpalingnya wajah  di kala sholat ke arah lain.

      Beliau menjawab : “itu adalah hasil curian setan dari shalat seorang hamba”

      Ath-Tayyibi menyatakan dinamakan dengan hasil Curian   menunjukkan betapa buruknya perbuatan

      itu, karena orang yang sholat itu tengah menghadap Allah, namun setan mengintai dan

      mencuri kesempatan.

2.6 Merenungi setiap gerakan dan Dzikir-Dzikir dalam Shalat.

2.7 Memelihara Tuma`ninah (Ketenangan) dan Tidak terburu-buru  dalam Shalat.

2.8 Semangat Dalam melakukannya. Rasulullah  bersabda : “Apabila salah seorang diantara kamu

      mengantuk, sedang ia tengah melakukan shalat, hendaknya ia tidur terlebih dahulu  sehingga

      hilang rasa mengantuknya ….dst”

      Imam Nawawi menyatakan : “Hadits tersebut mengandung anjuran agar seorang hamba itu

      shalat dengan konsentrasi penuh, khusu`, terfokus fikirannya kepada Allah dan dengan

      semangat”. 

2.9 Memilih tempat shalat yang sesuai.

2.10 Menghindari segala yang menyibukkan dan mengganggu shalat. Termasuk disini shalat dikala      

makanan sudah dihidangkan, atau shalat dikala sedang menahan buang air kecil atau besar.

      Lainnya lagi memandang (ketika sholat) sesuatu yang merusak konsentrasi.

      Dari Anas diceritakan bahwa Aisyah memiliki kain gorden berhias yang menutupi sebagian

      tembok rumahnya. Maka Rasulullah bersabda : “Singkirkan Gorden itu, sesungguhnya gambar-gambarnya itu terus terbayang dalam diriku di waktu sholat” Imam Ash-Shan`ani berkomentar: “Sesungguhnya hadith itu mengandung larangan terhadap segala hal yang dapat mengganggu shalat; baik itu ukiran-ukiran, hiasan-hiasan, dan lain-lain.

2.11 Memanjangkan bacaan. Seringkali membantu proses kekhusu`an terutama yang mengerti kandungan makna bacaan itu,atau bagi orang yang dianugerahi Allah kelembutan jiwa.

2.12 Sholat seperti shalatnya orang yang akan bepergian jauh (wafat). Rasulullah menyatakan:

      “Apabila engkau melakukan sholat, maka sholatlah kamu dengan sholatnya orang yang

        akan meninggalkan alam fana ini (wafat).

      
أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا أَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْم

KHUTBAH KEDUA

اَلْحَمْدُ لله رَبّ الْعَالَمِيْنَ، وَأَشْهًدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَلِيِّ الصَّالِحِيْنَ، وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا خَاتَمُ الأَنْبِيًاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، اَلّلهُمّ صَلِّي عَلَى مُحَمّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمّد كَمَا صَلَيْتَ عَلَى آلِ ِإْبرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمّدِ وَعَلَى آلِ مُحَمّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلى آلِ إِبْرَاهِيْمَ فَِي الْعَالَمِيْنَ إِنّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ، أَمّا بَعْدُ:

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,

Marilah kita berdoa, memohon kepada Allah Swt.

اَللَّهُمَّ إِنـِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لاَ يَنْفَعُ ، وَمِنْ قَلْبٍ لاَ يَخْشَعُ ، وَمِنْ نـَفْسٍ لاَ تَشْبَعُ ، وَمِنْ دُعَاءٍ لاَ يَسْمَعُ

• “Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dan hati yang tidak khusu’, dan jiwa yang tidak pernah kenyang, dan do’a yang tidak didengar ”

• اَللَّهُمَّ انْصُرْنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ النَّاصِرِيْنَ وَافْتَحْ لَنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الْفَاتِحِيْنَ وَاغْفِرْ لَنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الْغَافِرِيْنَ وَارْحَمْنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ وَارْزُقْنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الرَّازِقِيْنَ وَاهْدِنَا وَنَجِّنَا مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِيْنَ وَالْكَافِرِيْنَ

Ya Allah, tolonglah kami, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi pertolongan; Menangkanlah kami, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi kemenangan; Ampunilah kami, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi ampunan; Rahmatilah kami, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi rahmat; Berilah kami rizki sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi rizki; Tunjukilah kami dan lindungilah kami dari kaum yang dzalim dan kafir;


• اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ
Ya Allah, ampunilah dosa kaum muslimin dan muslimat, mu’minin dan mu’minat, baik yang hidup maupun yang telah meninggal dunia. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar, Dekat dan Mengabulkan do’a.
• رَبَّنَا اَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Ya Allah, anugerahkanlah kepada kami kehidupan yang baik di dunia, kehidupan yang baik di akhirat dan hindarkanlah kami dari azab neraka.

بارك الله لي ولكم في القرآن العظيم ونفعني وإياكم بما فيه من
الآيات و الذكر الحكيم أقول قولي هذا وأستغفر الله لي ولكم

Assalamu`alaikum Wr. Wb

SUMBER:
http://www.vbaitullah.or.id 

KIAT KHUSU` DALAM SHALAT

Fauzan Ahmad az-Zumari

Di edit untuk Khutbah Jumat / Tausiyah
Oleh :
H.A. ROZAK ABUHASAN, MBA
https://arozakabuhasan.wordpress.com/

20230721 KIAT KHUSU` DALAM SHOLAT

Rate this:

2 Votes

Posted in Tak Berkategori | Tagged , , , , | Leave a comment

KIAT KHUSU` DALAM SHOLAT

KHUTBAH JUMAT PILIHAN

KHUTBAH JUMAT

MATERI

KIAT KHUSU` DALAM SHOLAT

SUMBER :

http://www.vbaitullah.or.id

Fauzan Ahmad az-Zumari

Dikutip dari buku “Kaifa Naksa`u Ash Shalah” oleh Fauzan az Zumari cetakan Darul Basyar al-Islamiyah – Beirut – Libanon

Edited oleh :

H.A. ROZAK ABUHASAN, MBA

KHUTBAH PERTAMA

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا. مَنْ يَّهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُّضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَّإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِ يْكَ لَهُ وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْ لُهُ يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا. أَمَّا بَعْدُ

Kaum…

View original post 1,274 more words

Posted in Tak Berkategori | Leave a comment

Masjid Taqwa, Desa Seritanjung

Masjid Taqwa

KHUTBAH JUMAT PILIHAN

Masjid Taqwa, Dusun Seritanjung Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir, Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia

View original post

Posted in Tak Berkategori | Leave a comment

Muhasabah Diri

MUHASABAH DIRI

KHUTBAH PERTAMA

إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ  أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ  وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ


 اَللّهُمَّ صَلِّى عَلىَ مُحَمَّد  وَعَلَى آلِهِ وَصَحـْبِهِ اَجْمَعِيْنَ.

إِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ  وَلاَتَمُوْتُونَّ إِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا   أَمَّا بَعْدُ؛

 Jama’ah shalat Jum’at Masjid Al-Fajr rahimakumullah …

Marilah kita senantiasa bersyukur atas nikmat yang telah Allah anugerahkan kepada kita sekalian. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada   Nabi Besar Muhammad SAW., kepada keluarga dan sahabatnya serta kepada kita dan pengikutnya yang tetap istiqomah hingga akhir zaman., Amin Ya Robbal Alamin.

Jamaah sekalian Rohimakumullah

Muhasabah adalah Instropeksi diri atau upaya diri terhadap kebaikan dan keburukan pada semua aspek kehidupan (aspek ibadah, pekerjaan, usia, dan sebagainya).

Penting sekali kita muhasabah diri setiap saat  untuk mengoreksi diri. Muhasabah adalah melihat pada amalan yang telah dilakukan oleh jiwa, lalu mengoreksi kesalahan yang dilakukan dan menggantinya dengan amalan shalih.

Kita yakin, kita semua penuh kekurangan, entah masih terus menerus dalam bermaksiat, kurang dalam ketaatan bahkan kadang bermudah-mudahan meninggalkan kewajiban.

Allah memerintahkan kita untuk muhasabah diri,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ (18) وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ نَسُوا اللَّهَ فَأَنْسَاهُمْ أَنْفُسَهُمْ أُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ (19)

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik.” (QS. Al-Hasyr: 18-19)

Ayat ini  menjadi dalil agar kita bisa mengoreksi diri memperhatikan apa yang telah kita perbuat (muhasabah).  Kita hendaknya berusaha keras untuk memenuhi dengan sempurna dan meminta tolong pada Allah untuk dimudahkan dalam ibadah.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Aku memberikanmu nasihat, wahai Mu’adz. Janganlah engkau tinggalkan saat di penghujung shalat bacaan doa:

اَللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ

 (Ya Allah, tolonglah aku dalam berdzikir, bersyukur, dan beribadah yang baik kepada-Mu).”) HR. Abu Daud, no. 1522; An-Nasa’i, no. 1304. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih.)

Hanya dengan pertolongan Allah-lah, kita bisa mudah melakukan ibadah dan menjauhi maksiat.

Jama’ah shalat Jum’at  semoga senantiasa dirahmati oleh Allah.

Apa Manfaat Muhasabah?

  • Pertama: Meringankan hisab pada hari kiamat. ‘Umar bin Al-Khattab radhiyallahu ‘anhu pernah mengatakan, “Hisablah diri kalian sebelum kalian dihisab, itu akan memudahkan hisab kalian kelak. Timbanglah amal kalian sebelum ditimbang kelak. Ingatlah keadaan yang genting pada hari kiamat,

يَوْمَئِذٍ تُعْرَضُونَ لَا تَخْفَى مِنْكُمْ خَافِيَةٌ

“Pada hari itu kamu dihadapkan (kepada Rabbmu), tiada sesuatupun dari keadaanmu yang tersembunyi (bagi Allah).” (QS. Al-Haqqah: 18).” (Az-Zuhud li Ibnil Mubarak, hlm. 306. Lihat A’mal Al-Qulub, hlm. 371.)

Al-Fudhail bin ‘Iyadh rahimahullah mengatakan (Tarikh Baghdad, 4:148. Lihat A’mal Al-Qulub, hlm. 372.)

, “Mukmin itu yang rajin menghisab dirinya dan ia mengetahui bahwa ia akan berada di hadapan Allah kelak. Sedangkan orang munafik adalah orang yang lalai terhadap dirinya sendiri. Semoga Allah merahmati seorang hamba yang terus mengoreksi dirinya sebelum datang malaikat maut menjemputnya.”  

  • Kedua: Terus bisa berada dalam petunjuk. Sebagaimana disebutkan oleh Imam Al-Baidhawi rahimahullah dalam tafsirnya bahwa seseorang bisa terus berada dalam petunjuk jika rajin mengoreksi amalan-amalan yang telah ia lakukan. (Tafsir Al-Baidhawi, 1:131-132. Lihat A’mal Al-Qulub, hlm. 372.)
  • Ketiga: Mengobati hati yang sakitز Karena hati yang sakit tidaklah mungkin hilang dan sembuh melainkan dengan muhasabah diri.
  • Keempat: Selalu menganggap diri penuh kekurangan dan tidak tertipu dengan amal yang telah dilakukan.
  • Kelima: Membuat diri tidak takabbur (sombong)

Cobalah lihat apa yang dicontohkan oleh Muhammad bin Wasi’ rahimahullah ketika ia berkata,

لَوْ كَانَ لِلذُّنُوْبِ رِيْحٌ مَا قَدَرَ أَحَدٌ أَنْ يَجْلِسَ إِلَيَّ

“Andaikan dosa itu memiliki bau, tentu tidak ada dari seorang pun yang ingin duduk dekat-dekat denganku.” (Muhasabah An-Nafs, hlm. 37. Lihat A’mal Al-Qulub, hlm. 373.)

Keenam: Seseorang akan memanfaatkan waktu dengan baik

وَالْعَصْرِ(1)إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ(2)إِلَّا الَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ(3)

(Demi masa atau waktu, Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman, dan beramal saleh serta saling menasehati untuk kebenaran dan kesabaran)

Dalam Tabyin Kadzbi Al-Muftari (hlm. 263), Ibnu ‘Asakir pernah menceritakan tentang Al-Faqih Salim bin Ayyub Ar-Razi rahimahullah bahwa ia terbiasa mengoreksi dirinya dalam setiap nafasnya. Ia tidak pernah membiarkan waktu tanpa faedah. Kalau kita menemuinya pasti waktu Salim Ar-Razi diisi dengan menyalin, belajar atau membaca.

Maka siapa pun hendaklah muhasabah diri, siapapun dirinya, bodoh ataupun berilmu, miskin atau terpandang karena manfaat yang besar.  

Bagaimana Cara Muhasabah?

  • Pertama: Mengoreksi diri dalam hal wajib, apakah punya kekurangan ataukah tidak. Karena melaksanakan kewajiban itu hal pokok dalam agama ini dibandingkan dengan meninggalkan yang haram.
  • Kedua: Mengoreksi diri dalam hal yang haram, apakah masih dilakukan ataukah tidak.

Contoh, jika masih berinteraksi dengan riba, maka hendaknya berusaha berlepas diri darinya. Jika memang pernah mengambil hak orang lain, maka dikembalikan. Kalau pernah mengghibah orang lain, maka meminta maaf dan mendoakan orang tersebut dengan doa yang baik. Dalam perkara lainnya yang tidak mungkin ada koreksi (melainkan harus ditinggalkan, seperti minum minuman keras, zina dan memandang wanita yang bukan mahram), maka diperintahkan untuk bertaubat, menyesal dan bertekad tidak mau mengulangi dosa itu lagi, ditambah dengan memperbanyak amalan kebaikan yang dapat menghapus kejelekan.

Allah Ta’ala berfirman,                                                              وَأَقِمِ الصَّلَاةَ طَرَفَيِ النَّهَارِ وَزُلَفًا مِنَ اللَّيْلِ إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ ذَلِكَ ذِكْرَى لِلذَّاكِرِينَ

“Dan dirikanlah shalat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.” (QS. Hud: 114)

  • Ketiga: Mengoreksi diri atas kelalaian yang telah dilakukan. Contoh sibuk dengan permainan dan menonton yang sia-sia.
  • Keempat: Mengoreksi diri dengan apa yang dilakukan oleh anggota badan, apa yang telah dilakukan oleh kaki, tangan, pendengaran, penglihatan dan lisan. Cara mengoreksinya adalah dengan menyibukkan anggota badan tadi dalam melakukan ketaatan.
  • Kelima: Mengoreksi diri dalam niat, yaitu bagaimana niat kita dalam beramal, apakah lillah ataukah lighairillah (niat ikhlas karena Allah ataukah tidak). Karena niat itu biasa berubah, terombang-ambing. Karenanya hati itu disebut qalb, karena seringnya terombang-ambing.

Demikian khutbah pertama ini. Moga Allah memberi taufik dan hidayah.

أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا أَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ   وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ   فَاسْتَغْفِرُوْهُ  إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْم

KHUTBAH KEDUA

اَلْحَمْدُ لله رَبّ الْعَالَمِيْنَ، وَأَشْهًدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَلِيِّ الصَّالِحِيْنَ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمّدًا خَاتَمُ الأَنْبِيًاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، اَللَّهُمَّ صَلِّي عَلَى مُحَمّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمّد. كَمَا صَلَيْتَ عَلَى آلِ ِإْبرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمّدِ وَعَلَى آلِ مُحَمّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلى آلِ إِبْرَاهِيْمَ فَِي الْعَالَمِيْنَ إِنّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ،  أَمّا بَعْدُ:

Jamaah Shalat Jumat semoga senantiasa diberkahi oleh Allah Ta’ala …

Marilah kita senantiasa mengoreksi diri (bermuhasabah) dan terus meminta tolong kepada Allah agar dimudah-kan dalam ibadah.

Contoh teladan para salaf dahulu:

‘Umar bin Al-Khattab radhiyallahu ‘anhu pernah menghukumi dirinya dengan mengeluarkan sedekah berupa tanah yang harganya 200.000 dirham karena luput dari shalat ‘Ashar secara berjamaah.

Lihatlah bagaimana Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma pernah suatu kali luput dari shalat berjamaah, ia malah mengganti dengan menghidupkan malam seluruhnya.

Ibnu Abi Rabi’ah rahimahullah pernah luput dari dua raka’at shalat Sunnah Fajar, untuk tebusannya, ia membebaskan seorang budak.

Ibnu ‘Aun rahimahullah pernah melakukan kesalahan, ketika ibunya memanggilnya, ia malah menjawab dengan suara keras. Ia pun akhirnya membebaskan dua orang budak. (Hilyah Al-Auliya’, 3:39. Lihat A’mal Al-Qulub, hlm. 385)

Lantas bagaimana dengan kita? Kita sudah banyak lalai, namun menganggap biasa-biasa saja dan tak sadar untuk memperbaiki diri

Mari kita memohon kepada Allah Swt.

اَللَّهُمَّ طَهِّرْ قُلُوْبَنَا مِنَ النِّفَاقِ وَأَعْمَالَنَا مِنَ الرِّيَاءِ وَأَلْسِنَتَنَا مِنَ الْكَذِبِ وَأَعْيُنَنَا مِنَ الْخِيَانَةِ  إِنَّكَ تَعْلَمُ خَائِنَةَ الأَعْيُنِ وَمَا تُخْفِي الصُّدُوْرُ

Ya Allah, bersihkanlah hati kami dari kemunafikan, bersihkan amal kami dari riya, bersihkan lisan kami dari dusta, dan bersihkan mata kami dari khianat, sesungguhnya Engkau mengetahui pengkhianatan mata dan apa yang disembunyikan dalam dada.

 اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَارْحَمْهُمْ كَمَا رَبَّوْنَا صِغَارًا

Ya Allah, ampunilah kami dan ampuni pula kedua orang tua kami dan sayangilah mereka seperti kasih sayang mereka saat mendidik kami di waktu kecil.

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ

Ya Tuhan kami, kami telah menzhalimi diri sendiri, jika Engkau tidak mengampuni dan merahmati kami pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإَِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالإِيْمَانِ    وَلاَ تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِلَّذِيْنَ آمَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ

Ya Allah Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan dosa saudara-saudara kami yang telah mendahului kami dalam keimanan, dan janganlah Engkau jadikan di hati kami kedengkian terhadap orang-orang yang beriman, ya Tuhan kami sesungguhnya Engkau Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Ya Rabb, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan akhirat, dan peliharalah kami dari api neraka.

Ya Allah Ya Robbana, anugerahkan kepada kami dan Bangsa kami pemimpin-pemimpin yang amanah, pemimpin yang membawa penduduk negeri kami beriman dan bertaqwa; sehingga Engkau Ya Allah  melimpahkan berkah dari langit dan bumi,  membawa kami dan bangsa kami  kepada negeri baldatun thoyyibatun wa robbun ghafur.(QS Saba` 15)

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ

Ya Rabb, terimalah dari kami (amal dan doa kami), sesungguhnya Engkaulah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui, dan ampunilah kami, sesungguhnya Engkau Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.

وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ و َمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.

وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Amin Ya Robbal Alamin.

عِبَادَ اللهِ. اِنَّ اللهَ يَأْمُرُبِالْعَدْلِ وَالإِحْسَنِ وَإِيْتَا ئِ ذِى الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْىِ,

يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ.فَاذْكُرُواللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ     وَلَذِكْرُاللهِ أَكْبَر

Assalamualaikum Wr. Wb.

Sumber:

A’mal Al-Qulub. Cetakan pertama, Tahun 1438 H. Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid. Penerbit Al-‘Ubaikan. Hlm. 361-385

diedit ulang oleh :

H.A. ROZAK ABUHASAN, MBA 

20230709 Muhasabah Diri

20180629 Muhasabah Diri                                                 https://arozakabuhasan.wordpress.com/     

Rate this:

Posted in Tak Berkategori | Tagged , , , , | Leave a comment

CIRI-CIRI ORANG KAFIR

KHUTBAH PERTAMA

إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ  أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ  وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
   اَللّهُمَّ صَلِّى عَلىَ مُحَمَّد  وَعَلَى آلِهِ وَصَحـْبِهِ اَجْمَعِيْنَ.

إِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ  وَلاَتَمُوْتُونَّ إِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا   أَمَّا بَعْدُ؛

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Ilahi Robbi yang telah memberikan limpahan kenikmatan yang tidak pernah berhenti dikucurkan-Nya kepada kita; kenikmatan yang tidak mungkin bagi kita untuk menghitung-hitungnya;

Kita bersyukur atas segala Karunia-Nya terutama nikmat Iman, Nikmat Islam, nikmat Rezeki dan Kesehatan serta kesempatan beribadah sampai hari ini, termasuk saat ini kita hadir di masjid ini untuk melaksanakan perintah Allah  yaitu sholat Jumat; semoga Allah menerima niat dan ibadah kita, amin ya Robbal alamin.

Sholawat serta salam kita panjatkan, semoga Allah curahkan selalu kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW., kepada keluarga dan sahabatnya serta kepada kita dan pengikutnya yang setia hingga akhir zaman., Amin Ya Robbal Alamin.

Jamaah sekalian Rohimakumullah

Bahwa setiap muslim dituntut untuk saling ingat mengingat dalam kebaikan dan kesabaran. Tugas dakwah bahwa kita dituntut tidak hanya menjadi shaleh bagi diri sendiri, tapi kita dituntut pula untuk berupaya mewujudkan keshalehan sosial, mulai dari lingkungan terkecil kita yang pada gilirannya mudah-mudahan berdampak pada lingkungan masyarakat dan bernegara secara luas.

Allah azza wa jalla berfirman (QS Al Baqarah 2 : 6-7):

¨bÎ) šúïÏ%©!$# (#rãxÿx. íä!#uqy™ óOÎgøŠn=tæ öNßgs?ö‘x‹Rr&uä ÷Pr& öNs9 öNèdö‘É‹Zè? Ÿw tbqãZÏB÷sムÇÏÈ zNtFyz ª!$# 4’n?tã öNÎgÎ/qè=è% 4’n?tãur öNÎgÏèôJy™ ( #’n?tãur öNÏd̍»|Áö/r& ×ouq»t±Ïî ( öNßgs9ur ë>#x‹tã ÒOŠÏàtã ÇÐÈ

6.  Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman.

7.  Allah Telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka[20], dan penglihatan mereka ditutup[21]. dan bagi mereka siksa yang amat berat.

[20]  yakni orang itu tidak dapat menerima petunjuk, dan segala macam nasehatpun tidak akan berbekas padanya.

[21]  Maksudnya: mereka tidak dapat memperhatikan dan memahami ayat-ayat Al Quran yang mereka dengar dan tidak dapat mengambil pelajaran dari tanda-tanda kebesaran Allah yang mereka lihat di cakrawala, di permukaan bumi dan pada diri mereka sendiri.

Pada ayat 6 surat Al-Baqarah menegaskan, bahwa sesungguhnya orang-orang kafir itu sama saja diberi peringatan atau tidak, mereka tetap saja teguh dalam kekafirannya.

Adapun sikap dasar dari orang kafir :

  1. Pertama, orang yang semula kafir kemudian dia beriman. Hal ini sebagaimana yang terjadi pada diri Umar bin Khattab, yang semula beliau pernah menghunus pedangnya dan akan membunuh Rasulullah Saw; akhirnya dia beriman berbalik menjadi pembela agama Allah dan pembela Rasulullah Saw.
  2. Kedua, yakni orang kafir yang telah betul-betul menikmati kekufurannya. Sikap yang kedua inilah yang dimaksud pada ayat 6 Al Baqarah tersebut.

Apa yang dimaksud dengan Kafir ?

Kafir berasal dari kata kerja “kaffaro” (menutup sesuatu agar tidak terlihat), sedangkan orang yang melakukannya disebut kafir.

Dari segi bahasa arti kaffaro kadang diartikan petani, karena salah satu pekerjaan si petani itu menutup-nutupi benih dalam tanah.

Sebagaimana Allah berfirman :

“ka matsali ghaitsin a`jabal kuffaro nabaatuhuu” (seperti hujan yang tanaman–tanamannya mengaumkan petani – petani) (QS Al Hadiid 57:20)

Kata kafir jamaknya kuffar yaitu orang yang tidak percaya kepada Allah, Rasul-Rasul-Nya, Malaikat-Malaikat-Nya, Kitab-Kitab-Nya dan Hari Kiamat.

Dari segi istilah yang dimaksud orang kafir adalah mereka yang menyembunyikan kebenaran tentang keberadaan Allah. Padahal sebenarnya keimanan itu sudah ada pada diri setiap manusia termasuk orang-orang kafir itu, karena setiap manusia yang lahir ke alam dunia membawa fitrah iman  dan Islam (QS. Al A`raaf 7:172)

 øŒÎ)ur x‹s{r& y7•/u‘ .`ÏB ûÓÍ_t/ tPyŠ#uä `ÏB óOÏd͑qßgàß öNåktJ­ƒÍh‘èŒ öNèdy‰pkô­r&ur #’n?tã öNÍkŦàÿRr& àMó¡s9r& öNä3În/tÎ/ ( (#qä9$s% 4’n?t/ ¡ !$tRô‰Îgx© ¡ cr& (#qä9qà)s? tPöqtƒ ÏpyJ»uŠÉ)ø9$# $¯RÎ) $¨Zà2 ô`tã #x‹»yd tû,Î#Ïÿ»xî ÇÊÐËÈ

172.  Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku Ini Tuhanmu?” mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuban kami), kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap Ini (keesaan Tuhan)”,

QS Ar Ruum 30 : 30

óOÏ%r’sù y7ygô_ur ÈûïÏe$#Ï9 $Zÿ‹ÏZym 4 |NtôÜÏù «!$# ÓÉL©9$# tsÜsù }¨$¨Z9$# $pköŽn=tæ 4 Ÿw Ÿ@ƒÏ‰ö7s? È,ù=yÜÏ9 «!$# 4 šÏ9ºsŒ ÚúïÏe$!$# ÞOÍhŠs)ø9$#  ÆÅ3»s9ur uŽsYò2r& Ĩ$¨Z9$# Ÿw tbqßJn=ôètƒ ÇÌÉÈ

30.  Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui[1168],

[1168]  fitrah Allah: maksudnya ciptaan Allah. manusia diciptakan Allah mempunyai naluri beragama yaitu agama tauhid. kalau ada manusia tidak beragama tauhid, Maka hal itu tidaklah wajar. mereka tidak beragama tauhid itu hanyalah lantara pengaruh lingkungan.

Kesimpulannya seseorang disebut kafir manakala kebenaran sudah ada lalu ditolak.

Lalu timbul pertanyaan apa yang menjadi penyebab terjadinya kekufuran? Timbulnya kekufuran terjadi karena memang manusianya sendiri sudah bersikap mau mengkufuri, dimana kekufurannya betul-betul telah membebaskan dia dari tindak kezaliman yang dapat memuaskan hawa nafsunya. Karena itu banyak ditemukan dalam Al-Quran, Allah menantang pikiran atau akal manusia untuk juga mau melihat kondisi di sekelilingnya, apakah mungkin semua ini terjadi tanpa keberadaan Allah?

Allah Swt berfirman QS Al Baqarah 2 : 28-29

y#ø‹x. šcrãàÿõ3s? «!$$Î/ öNçGYà2ur $Y?ºuqøBr& öNà6»uŠômr’sù ( §NèO öNä3çG‹ÏJム§NèO öNä3‹Í‹øtä† §NèO ÏmøŠs9Î) šcqãèy_öè? ÇËÑÈ uqèd “Ï%©!$# šYn=y{ Nä3s9 $¨B ’Îû ÇÚö‘F{$# $YèŠÏJy_ §NèO #“uqtGó™$# ’n<Î) Ïä!$yJ¡¡9$# £`ßg1§q|¡sù yìö7y™ ;Nºuq»yJy™ 4 uqèdur Èe@ä3Î/ >äóÓx« ×LìÎ=tæ ÇËÒÈ

28.  Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, Kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, Kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan?

29.  Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. dan dia Maha mengetahui segala sesuatu.

Dua ayat ini menantang manusia untuk mau berfikir, bagaimana mungkin sampai manusia tidak meyakini keberadaan Allah.

Adapun sifat dan kecenderungan manusia telah dijelaskan oleh Allah Swt QS Al `Alaq  96 : 6-7

Hxx. ¨bÎ) z`»|¡SM}$# #ÓxöôÜuŠs9 ÇÏÈ br& çn#u䧑 #Óo_øótGó™$# ÇÐÈ

6. Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar  

    melampaui batas,

7. Karena dia melihat dirinya serba cukup.

Ayat ini menjelaskan bahwa betapa manusia sering melampaui batas, merasa sudah serba bisa.

Seperti halnya saat dia menanam pohon, dikira dia yang menanam pohon, dikira dia yang menanam sekaligus dapat menumbuhkannya. Padahal, seberapa jauh keterlibatan manusia dalam proses tumbuhnya tanaman. Dia hanya bisa sekedar mencangkul, menanam, menyiram, memupuk, menyemprotkan obat untuk menjaga dari serangan hama tanaman.

Tentang proses tumbuhnya tanaman terebut dari benih yang ditanam hingga menjadi besar ia tidak ikut campur di dalamnya. Tanah bukan manusia yang menciptakan, hujan bukan pula dia yang membuatnya dan hingga tanaman  tsb. berbuah pun dia tidak ikut berperan.

Sikap orang-orang kafir yang tersurat dalam Al Quran (QS Al Baqarah 2 : 6) merupakan sikap bagi mereka yang telah merasa menikmati dan tetap teguh dalam kekufurannya, sehingga pada ayat selanjutnya (ayat 7) lebih ditegaskan lagi oleh Allah Swt melalui  firman-Nya :”Allah telah mengunci hati dan pendengaran mereka, penglihatan mereka telah tertutup dan mereka akan mendapat azab yang berat”    (QS Al Baqaran 2:7)

 zNtFyz ª!$# 4’n?tã öNÎgÎ/qè=è% 4’n?tãur öNÎgÏèôJy™ ( #’n?tãur öNÏd̍»|Áö/r& ×ouq»t±Ïî ( öNßgs9ur ë>#x‹tã ÒOŠÏàtã ÇÐÈ

7.  Allah Telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka[20], dan penglihatan mereka ditutup[21]. dan bagi mereka siksa yang amat berat.

[20]  yakni orang itu tidak dapat menerima petunjuk, dan segala macam nasehatpun tidak akan berbekas padanya.

[21]  Maksudnya: mereka tidak dapat memperhatikan dan memahami ayat-ayat Al Quran yang mereka dengar dan tidak dapat mengambil pelajaran dari tanda-tanda kebesaran Allah yang mereka lihat di cakrawala, di permukaan bumi dan pada diri mereka sendiri.

Yang menarik dari ayat ini adalah mengapa Allah Swt mendahulukan hati, kemudian barulah pendengaran dan selanjutnya penglihatan.

Sebaliknya bila disimak QS An Nahl ayat 78 penyebutan pendengaran didahulukan, kemudian barulah penglihatan dan selanjutnya hati.

QS An Nahl  16 : 78

ª!$#ur Nä3y_t÷zr& .`ÏiB ÈbqäÜç/ öNä3ÏF»yg¨Bé& Ÿw šcqßJn=÷ès? $\«ø‹x© Ÿ@yèy_ur ãNä3s9 yìôJ¡¡9$# t»|Áö/F{$#ur noy‰Ï«øùF{$#ur   öNä3ª=yès9 šcrãä3ô±s? ÇÐÑÈ

78.  Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.

Pada ayat ini Allah Swt menjelaskan tentang proses dicapainya ilmu oleh manusia. Dimana yang pertama berfungsi pada manusia adalah indra pendengaran, menyusul kemudian penglihatan dan barulah hati / akal.

Tatkala Allah Swt akan mencabut ilmu yang ada pada manusia, maka hati hal yang terlebih dahulu yang dikunci mati. Sehingga manakala hati sudah dikunci mati, maka baik telinga maupun mata sudah tidak bisa lagi mendengar maupun melihat kebenaran kendati secara physik telinga dan mata masih terlihat keberadaannya. Bila kondisinya sudah demikian maka yang terjadi selanjutnya seperti yang digambarkan oleh Allah Swt dalam firman-Nya :

QS Al Baqarah 2 : 18

BL༠íNõ3ç/ ґôJãã öNßgsù Ÿw tbqãèÅ_ötƒ ÇÊÑÈ

18.  Mereka tuli, bisu dan buta[27], Maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang benar),

[27]  walaupun pancaindera mereka sehat mereka dipandang tuli, bisu dan buta oleh Karena tidak dapat menerima kebenaran.

Demikian pula bila manusia sudah tidak mau kembali ke jalan yang benar maka Allah Swt akan menyediakan syaithan sebagai temannya :

QS Az Zukhruf 43 : 36

`tBur ß·÷ètƒ `tã ̍ø.ό Ç`»uH÷q§9$# ôÙÍh‹s)çR ¼çms9 $YZ»sÜø‹x© uqßgsù ¼çms9 Ö`ƒÌs% ÇÌÏÈ

36.  Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan yang Maha Pemurah (Al Quran), kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) Maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya.

Syaithan-syaithan  tersebut diturunkan bagi pendusta lagi banyak dosa : QS Asy Syu`araa 26 : 221-222

ö@yd öNä3ã¤Îm;tRé& 4’n?tã `tB ãA¨”t\s? ßûüÏÜ»u‹¤±9$# ÇËËÊÈ ãA¨”t\s? 4’n?tã Èe@ä. >8$©ùr& 5OŠÏOr&  

221.  Apakah akan Aku beritakan kepadamu, kepada siapa syaitan- syaitan itu turun?

222.  Mereka turun kepada tiap-tiap pendusta lagi yang banyak dosa,

Ayat-ayat ini mengisyaratkan bahwa janganlah sekali-kali kita mau mencoba berbuat dosa sekecil apapun yang bisa berakibat Allah Swt mengunci hati sebelum kita sempat bertaubat.

Jamaah Jumat Rohimakumullah

Allah Swt Maha Mengetahui segala sesuatu akan menutup hati manusia kepada siapa yang dikehendaki-Nya, termasuk Allah Swt menghukum orang-orang kafir yang hidup pada zaman para Nabi terdahulu.

Dia Maha Mengetahui setiap orang-orang kafir yang hingga akhir hayatnya tidak mau berubah untuk beriman. Kisa ummat terdahulu yang perlu kita simak diantaranya ketika ada seorang anak yang tiba-tiba dibunuh sehingga saat itu Nabi Musa AS sempat mempertanyakannya :

QS Al Kahfi 18 : 74

$s)n=sÜR$$sù #Ó¨Lym #sŒÎ) $u‹É)s9 $VJ»n=äñ ¼ã&s#tGs)sù tA$s% |Mù=tGs%r& $T¡øÿtR Op§‹Ï.y— ΎötóÎ/ <§øÿtR ô‰s)©9 |M÷¥Å_ $\«ø‹x© #[õ3œR ÇÐÍÈ

74.  Maka berjalanlah keduanya; hingga tatkala keduanya berjumpa dengan seorang anak, Maka Khidhr membunuhnya. Musa berkata: “Mengapa kamu membunuh jiwa yang bersih, bukan karena dia membunuh orang lain? Sesungguhnya kamu telah melakukan suatu yang mungkar”.

Dan kisah ditenggelamkannya ummat Nabi Nuh AS yang tidak beriman :

QS Huud 11 – 36-37

š†Çpré&ur 4’n<Î) ?yqçR ¼çm¯Rr& `s9 šÆÏB÷sム`ÏB y7ÏBöqs% žwÎ) `tB ô‰s% z`tB#uä Ÿxsù ó§Í³tFö;s? $yJÎ/ (#qçR%x. šcqè=yèøÿtƒ ÇÌÏÈ ÆìoYô¹$#ur y7ù=àÿø9$# $uZÏ^ã‹ôãr’Î/ $oY͊ômurur Ÿwur ÓÍ_ö7ÏÜ»sƒéB ’Îû tûïÏ%©!$# (#þqßJn=sß 4 Nåk¨XÎ) tbqè%tøó•B  

36.  Dan diwahyukan kepada Nuh, bahwasanya sekali-kali tidak akan beriman di antara kaummu, kecuali orang yang Telah beriman (saja), Karena itu janganlah kamu bersedih hati tentang apa yang selalu mereka kerjakan.

37.  Dan buatlah bahtera itu dengan pengawasan dan petunjuk wahyu kami, dan janganlah kamu bicarakan dengan Aku tentang orang-orang yang zalim itu; Sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan.

Hadirin Rohimakumullah

Ketidaktahuan kita akan isi hati seseorang bahwa hatinya sudah terkunci atau belum, membawa kewajiban kita untuk tetap harus berdakwa mengajak orang lain untuk beriman dan beramal shaleh serta saling berwasiat dalam kebenaran dan kesabaran :  (QS Al `Ashr 103 : 1-3)

ΎóÇyèø9$#ur ÇÊÈ ¨bÎ) z`»|¡SM}$# ’Å”s9 AŽô£äz ÇËÈ žwÎ) tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qè=ÏJtãur ÏM»ysÎ=»¢Á9$# (#öq|¹#uqs?ur Èd,ysø9$$Î/ (#öq|¹#uqs?ur Ύö9¢Á9$$Î/ ÇÌÈ

1.  Demi masa.

2.  Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,

3.  Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.

أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا أَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ   وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ   فَاسْتَغْفِرُوْهُ  إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْم

KHUTBAH KEDUA

اَلْحَمْدُ لله رَبّ الْعَالَمِيْنَ، وَأَشْهًدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَلِيِّ الصَّالِحِيْنَ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمّدًا خَاتَمُ الأَنْبِيًاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، اَللَّهُمَّ صَلِّي عَلَى مُحَمّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمّد. كَمَا صَلَيْتَ عَلَى آلِ ِإْبرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمّدِ وَعَلَى آلِ مُحَمّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلى آلِ إِبْرَاهِيْمَ فَِي الْعَالَمِيْنَ إِنّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ،  أَمّا بَعْدُ:

Hadirin Jamaah Masjid Al-Fajr Rohimakumullah

Semoga Allah subhanahu wata’ala menjaga kita dari tindakan zhalim, mengampuni segala kekeliruan dan dosa-dosa kita,  
 


Mari kita memohon kepada Allah Swt.

Ya Allah, hanya kepada-Mu, kami mengabdi.  Hanya kepada-Mu, kami menuju dan tunduk. Iyyaka na`budu, wa iyya ka nastha`iin. Kami mengharapkan rahmat dan kasih sayang-Mu. Kami takut adzab-Mu, karena itu ya Allah Rahmatilah kami dengan Kasih Sayang-Mu.

Ya Allah kami berlindung kepada MU dari kerasnya hati, anugerahkan kepada kami yang sejuk dan lembut.            اَللَّهُمَّ طَهِّرْ قُلُوْبَنَا مِنَ النِّفَاقِ وَأَعْمَالَنَا مِنَ الرِّيَاءِ وَأَلْسِنَتَنَا مِنَ الْكَذِبِ وَأَعْيُنَنَا مِنَ الْخِيَانَةِ       إِنَّكَ تَعْلَمُ خَائِنَةَ الأَعْيُنِ وَمَا تُخْفِي الصُّدُوْرُ

Ya Allah, bersihkanlah hati kami dari kemunafikan, bersihkan amal kami dari riya, bersihkan lisan kami dari dusta, dan bersihkan mata kami dari khianat, sesungguhnya Engkau mengetahui pengkhianatan mata dan apa yang disembunyikan dalam dada.

Allahumma Ya Allah anugerahkan ketabahan, kesabaran kepada saudara-saudara kami yang saat ini lagi sakit, yang saat ini lagi mendapat cobaan dari berbagai musibah, termasuk saudara-saudara kami yang saat ini teraniayah/dizolimi di berbagai belahan bumi.                   Kami mohon kepada-Mu ya Allah agar kepada mereka semua Engkau berikan kesehatan, rezeki, serta kemudahan keluar dari berbagai kesulitan.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَارْحَمْهُمْ كَمَا رَبَّوْنَا صِغَارًا

Ya Allah, ampunilah kami dan ampuni pula kedua orang tua kami dan sayangilah mereka seperti kasih sayang mereka saat mendidik kami di waktu kecil.

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ

Ya Tuhan kami, kami telah menzhalimi diri sendiri, jika Engkau tidak mengampuni dan merahmati kami pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإَِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالإِيْمَانِ    وَلاَ تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِلَّذِيْنَ آمَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ

Ya Allah Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan dosa saudara-saudara kami yang telah mendahului kami dalam keimanan, dan janganlah Engkau jadikan di hati kami kedengkian terhadap orang-orang yang beriman, ya Tuhan kami sesungguhnya Engkau Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Ya Rabb, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan akhirat, dan peliharalah kami dari api neraka.

Ya Allah Ya Robbana, anugerahkan kepada kami pemimpin-pemimpin yang amanah, pemimpin yang dapat membawa kami kepada ketaqwaan menuju keselamatan dunia dan akherat.

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ

Ya Rabb, terimalah dari kami (amal dan doa kami), sesungguhnya Engkaulah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui, dan ampunilah kami, sesungguhnya Engkau Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.

Amin Ya Robbal Alamin.

عِبَادَ اللهِ. اِنَّ اللهَ يَأْمُرُبِالْعَدْلِ وَالإِحْسَنِ وَإِيْتَا ئِ ذِى الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْىِ,

يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ.

فَاذْكُرُواللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ     وَلَذِكْرُاللهِ أَكْبَر

Assalamualaikum Wr. Wb.

Sumber :    Lembar Kajian Syakshiyyah Islamiyyah                                                 edisi 24 tahun XV/1439/2018                                                                 27 Januari 2018

araposting oleh :

H.A. ROZAK ABUHASAN, MBA 

20230709 Ciri-Ciri Orang Kafir

20180127 Ciri-Ciri orang Kafir

 http://arozakabuhasan.wordpress.com/

http://arozakabuhasan.blogspot.co.id/     

Posted in Tak Berkategori | Leave a comment

Saling Nasihat Menasihati

KHUTBAH JUMAT PILIHAN

Saling Nasihat Menasihati

KHUTBAH PERTAMA

إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللّهُمَّ صَلِّى عَلىَ مُحَمَّد وَعَلَى آلِهِ وَصَحـْبِهِ اَجْمَعِيْنَ.

إِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَتَمُوْتُونَّ إِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا أَمَّا بَعْدُ؛

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Ilahi Robbi yang telah memberikan limpahan kenikmatan yang tidak pernah berhenti dikucurkan-Nya kepada kita; kenikmatan yang tidak mungkin bagi kita untuk menghitung-hitungnya;

Kita bersyukur atas segala Karunia-Nya terutama nikmat Iman, Nikmat Islam, nikmat Rezeki dan Kesehatan serta kesempatan beribadah sampai hari ini, termasuk saat ini kita hadir di masjid ini untuk melaksanakan perintah Allah yaitu sholat Jumat; semoga…

View original post 1,570 more words

Posted in Tak Berkategori | Leave a comment

MEMAKNAI KHUSU`

KHUTBAH JUMAT PILIHAN

Memaknai Khusyu`

KHUTBAH PERTAMA

إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللّهُمَّ صَلِّى عَلىَ مُحَمَّد وَعَلَى آلِهِ وَصَحـْبِهِ اَجْمَعِيْنَ.

إِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَتَمُوْتُونَّ إِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا أَمَّا بَعْدُ؛

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Ilahi Robbi yang telah memberikan limpahan kenikmatan yang tidak pernah berhenti dikucurkan-Nya kepada kita; kenikmatan yang tidak mungkin bagi kita untuk menghitung-hitungnya;

Kita bersyukur atas segala Karunia-Nya terutama nikmat Iman, Nikmat Islam, nikmat Rezeki dan Kesehatan serta kesempatan beribadah sampai hari ini, termasuk saat ini kita hadir di masjid ini untuk melaksanakan perintah Allah yaitu sholat Jumat; semoga Allah…

View original post 1,705 more words

Posted in Tak Berkategori | Leave a comment

MENJUAL AQIDAH (KETIKA AGAMA DIGADAIKAN)

KHUTBAH JUMAT PILIHAN

MENJUAL AQIDAH(KETIKA AGAMA DIGADAIKAN)

POSTED BY“BERSAMA MEMBENTENGI AKIDAH UMMAT”

Khutbah Jumat Ketika Agama Digadaikan

Posted by“bersama membentengi akidah ummat”


KHUTBAH PERTAMA

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا. مَنْ يَّهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُّضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَّإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِ يْكَ لَهُ وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْ لُهُ
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا. أَمَّا بَعْدُ
Kaum muslimin jamaah jumat rahimakumullah

Puja dan puji hanya bagi Allah, Rabb semesta alam. Kepada-Nyalah kita bersyukur atas limpahan kenikmatan yang tak pernah…

View original post 1,878 more words

Posted in Tak Berkategori | Leave a comment

SELAMAT DUNIA AKHERAT

KHUTBAH JUMAT PILIHAN

KHUTBAH PERTAMA

إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللّهُمَّ صَلِّى عَلىَ مُحَمَّد وَعَلَى آلِهِ وَصَحـْبِهِ اَجْمَعِيْنَ.
إِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَتَمُوْتُونَّ إِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
أَمَّابَعْدُ
Jamaah sholat Jumat Masjid Al-Fajr Rohimakumullah
Puji syukur, kita panjatkan kehadirat Ilahi Robbi yang telah mencurahkan nikmat karunia-Nya yang tiada terhingga dan tiada pernah putus sepanjang zaman kepada makhlukNya, baik berupa kesehatan, rezeki, kesempatan sehingga saat ini kita dapat menunaikan kewajiban shalat Jumat.

Shalawat dan salam semoga selalu Allah curahkan pada junjungan kita Nabi Besar Muhammad Saw., beserta keluarganya, para sahabat serta para pengikutnya yang tetap istiqomah…

View original post 1,217 more words

Posted in Tak Berkategori | Leave a comment